Prospek Cerah Ternak Cacing Tanah Lumbricus Rubellus - Budidaya atau ternak cacing? Mungkin ini masih cukup aneh dan belum familiar di telinga anda. Bagaimana mungkin cacing yang dikenal menjijikan ini diternakkan, apalagi mempunyai prospek cerah ke depannya.

Baca juga : Pahami jenis, morfologi, anatomi, dan perkembangbiakkan cacing tanah

Itu juga yang dulu saya pikirkan. Tertarik mendengar hal itu, akhirnya saya pun mendalami dan menggali informasi lebih lanjut mengenai prospek dan cara budidaya cacing tanah ini.

Ternyata benar, setelah saya baca dari beberapa sumber. Cacing tanah memang dapat dibudidayakan, bahkan bisa mendatangkan keuntungan hingga ratusan juta untuk kita. Sebut saja mas Adam, lelaki asal Malang, Jawa Timur ini adalah contoh nyata peternak cacing yang sukses.


Adam, Peternak Cacing Sukses - via wirausaha.com


Berikut ini adalah beberapa alasan menurut Peternak GAUL mengapa budidaya cacing menjadi peluang usaha dengan prospek yang cerah di masa mendatang.

Budidaya cacing perawatannya sangat mudah

Salah satu kunci mengapa banyak peternak cacing sukses mengembangbiakkan hewan tak bertulang belakang ini adalah karena perawatannya yang mudah. Hanya dengan media tanah dan suhu yang cukup serta permberian pakan yang teratur, cacing dapat berkembang dengan cepat. Pokoknya kunci dari budidaya cacing ini tidak boleh menempatkannya di bawah sinar matahari langsung.

Baca juga : Panduan lengkap budidaya cacing tanah Lumbricus rubellus

Modal kecil dan tidak ada biaya tambahan dalam perawatannya

Kita ambil contoh saja mas Adam, untuk memulai usahanya ini dia hanya bermodalkan 200 ribu untuk membeli indukan cacing dan rumahnya (kotak kayu). Saya rasa modal segitu sangat kecil dalam dunia usaha, khususnya peternakan. Bisa kita lihat, dengan modal 200 ribu itu, kini mas Adam bisa mengantongi setidaknya 300 juta per bulannya.

Pakan cacing yang berupa sampah organik membuat kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli pakannya. Kita bisa memanfaatkan sampah rumah tangga, sampah pasar maupun ampas tahu untuk pakannya, yang mana ketiga jenis pakan itu bisa kita dapat dengan cuma-cuma.

Kita juga tak perlu keahlian khusus untuk membuat pakan ini. Jika kita tidak bisa melakukan fermentasi, kita cukup menunggu sampah organik itu membusuk dengan sendirinya, baru bisa kita berikan ke cacing sebagai pakan.

Uniknya walau perawatannya sangat mudah, cacing termasuk hewan dengan kekebalan tubuh tinggi. Tah heran jika cacing tidak mati walaupun anda tidak rutin memberi pakan.

Perkembangbiakkan cacing tanah sangat cepat

Selain pakannya yang mudah didapat, perkembangbiakkan cacing juga sangat cepat. dalam waktu 40 hari saja, 15 kg indukan cacing tanah dapat berkembangbiak menjadi 45 kg. Jika dihitung, berarti indukan cacing dapat berkembang hingga 3 kali lipat. Tinggal hitung saja jika kita mempunyai 100 kg indukan.

Permintaan pasar yang terus meningkat

Banyak sekali yang membutuhkan cacing tanah ini. Mulai dari pemilik pemancingan, peternak ikan, farmasi hingga industri kosmetik. Hal ini tentu membuat pemasaran cacing tanah menjadi semakin mudah. Karena kita tidak perlu mencari pembeli lagi, justru pembeli yang menanti kita.

Tidak hanya menjualnya cacingnya di pasar dalam negeri saja, para peternak cacing sekarang juga sudah banyak yang mengekspor cacing hasil budidayanya ke luar negeri.

Harga cacing tanah cukup mahal

Di pasaran, cacing tanah dihargai Rp 30.000-Rp 60.000 per kilo. Bisa dibayangkan jika dalam seminggu kita bisa panen setidaknya 10 kg, maka dalam sebulan kita bisa mengantongi uang sebanyak Rp 1.800.000-Rp 3.600.000. 

Jadi kapan mau mulai usaha budidaya cacing tanah?

3 komentar

Salam…

Kami salah satu pemula dalam beternak Cacing Lumbricus rubellus…kami baru 2 minggu membudidayakan sekitar 30 kg bibit…kami siap panen di bulan april…

kami ingin menawarkan kerjasama pak…

Kerja sama bagaimana maksudnya pak?

Silahkan masukkan komentar Anda disini
EmoticonEmoticon